gw : halo 2011 | 2011 : halo idiot


Sekarang jam 2.45 waktu Indonesia bagian barat, mulut gw masih sepet karena kopi lampung yang beberapa jam lalu gw santap bersama temen2. Di depan gang kos gw ada warung kopi baru buka, kopinya beragam, gw yang sebenarnya bukan penikmat kopi jadi sering minum kopi akhir-akhir ini. Alhasil produktivitas gw lebh tersalurkan di malam hari dan gw jadi sulit bangun di pagi hari, beruntung jadwal kuliah gw mendukung, gw semakin terpuruk kelubang hitam ini.


Berbicara tentang lama, ga terasa 2010 sudah akan berganti rupa, gw semakin parno tentang isu kiamat 2012, walaupun tololnya padahal sudah ada 7 sekte kiamat yang pernah beredar dan semuanya fake, dan bodohnya gw masih parno. Oya parno dan porno itu beda. (untuk kalimat terakhir bisa di skip)

Eh ? kenapa gw malah membahas kiamat?

Berbicara tentang 2010, pernah dengar idiom seperti ini “jika hari ini lebih buruk dari hari kemarin maka anda merugi, jika hari kemarin sama dengan hari ini, anda merugi, jika hari ini lebih baik dari hari kemarin anda beruntung” ? ya . ini adalah idiom paling klasik yang pernah gw dengar dan mungkin juga anda.

di umur gw yang masih beranjak 18 tahun ini, sejak pertama kali gw disunat, gw mimpi basah, mimpi di kejar anjing, dan mimpi-mimpi buruk lainnya, hari berganti-hari, jam terus berputar, dan waktu terus bergulir, saat tanggal sudah menunjukan tanggal 31 desember, gw seolah baru nyadar. “Wow ternyata ada banyak waktu yang terbuang sia-sia ya?, gw merenung, meratapi nasib , mereview semua hal-hal yang menurut gw salah dan seharusnya di perbaiki, gw menetapkan resolusi, dan dar! Resolusi selalu berhasil disusun dalam waktu hitungan menit.

Namun naas, semua resolusi yang selalu gw buat di tanggal 31 desember selalu hilang di telan pesta pora pergantian tahun, waktu demi waktu terus bergulir, hingga gw baru tersadar ketika di tanggal 31 desember selanjutnya, begitu terus bergulir terus,terus dan terus menerus. Gw seolah menasbihkan diri gw pada idiom yang gw tulis diparagraf sebelumnya, gw seolah mengikatkan diri pada kalimat pertama, ya gw termasuk golongan merugi dimana hari kemarin gw selalu sama dengan hari dimana gw berada sekarang. 18 tahun gw selalu merugi? Nice.. gw sadar? Ya. Gw sangat sadar, gw ingin berubah? Ya gw ingin berubah. Realisasi? Nol besar...

365 hari berlalu dan gw tetap menjadi orang yang biasa-biasa saja, tidak ada prestasi yang gw hasilkan. Gw pernah membuat resolusi ingin memiliki menulis draft novel sendiri dan gw pengen draft itu tersebar sebagai e-book pada tahun 2008, gw mencoba membuat brain-stroming, menulis kata demi kata. Hingga akhirnya gw di tabrak UAN, draft terbengkala begitu saja, dan ketika gw sadar. Gw sudah di tahun 2011, nyaris 2 tahun ketika brain-stroming itu dibuat, resolusi itu tak pernah tercapai.

Waktu SD gw pernah membuat resolusi ingin menjadi komikus Indonesia. Gw bermimpi ketika gw sudah menjadi gw yang berseragam putih abu-abu, gw bisa masuk animonster sebagai puncak dari mimpi gw. gw mencoba mengasah kemampuan menggambar. Hingga hari itu tiba, hari dimana gw benar-benar sudah duduk di bangku SMA, gw mengikuti lomba menggambar komik antar kelas, disana mata gw terbuka lebar, gambar gw tidak lebih dari sampah yang tak akan mampu bersaing, 3 tahun berturut2 gw hanya duduk di peringkat 2 terus, gw tak pernah berada dipuncak, gw patah arang ketika teman gw ternyata lebih sukses dengan komiknya sekarang, gw sakit hati, gw mematahkan pensil sebelum waktu yang seharusnya.

Waktu gw masuk pertama kali masuk kelas ketika SMP, didalam mobil, gw bersama bokap gw. “Pa.. ady pasti akan masuk kelas unggulan ! akan meraih peringkat 1!” gw sesumbar, seolah-olah hal itu benar akan terjadi, Bokap gw hanya tersenyum sambil memperhatikan Jalan. Hari demi hari gw jalani dengan penuh percaya diri, gw sombong dan angkuh pada dir gw sendiri. Alhasil 3 tahun berturut2 gw gagal masuk kelas A, gw hanya bertengger di peringkat 68 di seluruh siswa pada saat itu. Bokap gw dari kejauhan hanya tersenyum, dengan lembut dia berkata “unggulan kedua juga bagus kok, yang penting kamu harus bisa masuk SMA favorit ya” dia tersenyum hangat. Gw tau sebenarnya di sangat patah hati. Gw juga sangat patah hati..

“meraih peringkat 1 umum”, bukan main dahsyatnya resolusi gw waktu SMA. Gw teramat yakin mimpi gw bertengger di puncak akan menjadi pencapaian semua resolusi yang telah gw rumuskan selama ini. 2 tahun berturut-turut gw memfokuskan diri untuk memperoleh apa yang gw impikan ini. Tapi resolusi tetaplah resolusi, 2 tahun berturut2 gw selalu kalah debate, 2 tahun berturut2 nilai gw selalu di bawah peringkat pertama, 2 tahun berturut2 gw tak pernah meraih prestasi, gw hanya menjadi cadangan untuk olimpiade ekonomi nasional tingkat kabupaten. Skor penilaian guru pun memihak gw gw di peringkat kedua. Di hari pembagian medali, nama gw NUGRAHA ADI PUTRA dengan NIM 7443 di panggil sebagai lulusan terbaik, gw naik podium, semua mata tertuju kepada gw, saat gw melihat kearah medali, nomor itu 2 tahun berturut2 tidak berubah. Gw tetap menjadi nomor 2, bukan seperti yang gw harapkan, gw patah hati? Sangat..

Ribuan kaki gw berada di atas permukaan laut, berada di tempat yang benar-benar tinggi, dia dalam pesawat, di salah satu kursi pesawat yang empuk dan ber-AC itu gw merenung. Apa yang salah dengan diri gw? apakah gw terlalu naïf untuk melakukan sebuah perubahan? Di bagian manakah dari diri gw yang harus gw perbaiki? Kenapa Tuhan tak pernah berbaik hati kepada gw? gw mungkin seperti anak kecil yang meminta permen dan nyokap gw melarang karena dia tau gw sakit gigi, mungkin seperti itu, Tuhan tau apa yang terbaik buat gw, persis seperti analogi nyokap dan permen barusan, permen hanya akan memperparah sakit gw, dan gw harus bisa menyembuhkan sakit gigi gw ini dulu baru menikmati manisnya permen tersebut.

Saat itu tanggal 31 desember 2009, dengan penuh ketetapan hati gw merumuskan resolusi dimana gw harus bisa menyembuhkan sakit gigi ini dulu baru bisa menikmati manisnya permen, gw harus bisa memperbaiki diri gw dulu dari semua lini baru bisa gw menikmati hasil dari resolusi gw. gw harus menujudkan resolusi ini. harus. 1 tahun bukanlah waktu yang sedikit untuk mewubah semua nya. gw harus bisa lahir menjadi pribadi yang baru, setiap detik yang gw habiskan untuk menambah kelemahan adalah detik yang sama ketika kita membuat perubahan.

dan

Waktu terus berlalu dan berlalu, sekarang sudah tanggal 31 desember 2010. Gw baru sadar pernah membuat resolusi semacam itu tepat 365 hari sebelum ini. Damn.. gw terbangun dan baru sadar..

1 tahun ini berlalu dengan sangat sia-sia.. hell yeah Ady… you are idiot, aren’t you?

5 Comments

  1. semestinya lo bersyukur lo berada di peringkat 2, setidaknya.. lo ga perlu ngerasain yg namanya di peringkat 3, 4, bahkan paling akhir sekalipun.

    gw juga 3 tahun berturut-turut selalu nomor 3, setidaknya, di mata orang tua, kita tetep jadi nomor 1 :D

    BalasHapus
  2. number 2 is better. number 1 usually make somebody arrogant. *just my opinion, dy*

    anyway. selamat tahun baru. :)

    BalasHapus
  3. MAKSIH YA BUAT INFO NYA.........

    BalasHapus

Dikomen boleh. dipipisin yang jangan