wasiat seorang pujangga

hari menaungi kami dalam sebuah kekhusyukan...
seakan menantiku kembali dalam sebuah hikayat tua...
sore hari ini seakan menyiksaku...
membunuhku perlahan seakan meminumkan racun si sela kedua bibirku...

terkadang sepi ini menyiksaku...
menemaniku seakan akrab denganku...

salahkah apa yang aku lakukan ini?
dedaunan kering disekitar jantung ini seakan mengiyakannya...

tangan halus itu kini tak ada lagi disisi...
sayap kecilnya terbang entah kemana..
menghampiri dunia yang semakin menunjukan ke fanaannya...

ketahuilah wahai penguasa makna dari sebuah cinta...
mental baja ini akan selalu mengiringi langkahku yang gontai tak tentu arah...
memintaku untuk tetap memujanya...
bersujud pada keabadiannya...

wasiat seorang pujangga...
sebelum datang nafas akhirnya...

0 Comment "wasiat seorang pujangga"

Posting Komentar

Dikomen boleh. dipipisin yang jangan