Kadang, secara random, dan waktu yang enggak tentu. Gue suka kangen dan teringat pada hal-hal yang pernah gue laluin di masa lalu. seperti satu atau dua fragmen dalam hidup. Gue teringat pada peristiwa A, lalu teringat pada B. hubungan peristiwa A dan B membawa gue kembali ke peristiwa C. peristiwa C sepintas menenggelamkan gue pada peristiwa D dimana C dan D bersinggungan. Berikut seterusnya. Nggak sengajaan gue mengingat peristiwa A membawa kembali peristiwa Z. gue orang percaya pada hidup adalah proses sebab dan akibat. Peristiwa dalam hidup adalah fragmen-fragmen yang saling berkaitan.
Seperti beberapa minggu yang lalu, pas gue makan es krim berdua ama gebetan. Dia beli es krim, dan gue yang makan es krimnya. Lalu dia bengong ngeliatin gue makan es krim. Gue ngeliatin dia. Tukang es krimnya ngeliatin kita.
Es krim yang mencair itu, ngingetin gue dengan satu hal. Blog.
Gue suka es krim, seperti gue suka Blog. Gue suka keduanya. Disana korelasinya.
(Krik krik krik..)
Somehow, gue kadang suka buka-buka arsip blog gue yang zaman-zaman dulu. Yang alay abis dan bikin mata nambah minus saat lo mencoba membacanya. Disana gue membaca banyak hal. Kenangan gue waktu masih SMA. Kisah pertama kali gue diundang ke radio lokal buat ngisi jadi tamu. Cerita waktu gue digerebek satpam rumah sakit. Banyak hal. Panjang-panjang. Dan mengalir.
Meskipun teknik nulis gue saat itu masih acak-aduk. Diantara tulisan yang EYDnya itu asal-asalan itu. Mata gue berpendar. Gue masih bisa menikmati tulisan gue dulu. Gue melihat tulisan yang tulus dari tulisan gue sendiri. Gue-waktu itu, menulis tanpa memikirkan jumlah viewer blog gue berapa. Nggak mikir berapa komen yang bakalan gue dapat. Gak mikir gue bakal dapat job setelah nulis postingan itu.
Gue-waktu itu. Bisa nulis dengan panjang-panjang dan lepas. Nulis kehidupan gue tanpa beban. Nggak kayak gue-sekarang. Nulis satu post aja bisa berjam-jam. Mikirin diksi yang tepat gimana… mikirin apa post gue menarik apa enggak.. mikirin apakah bakalan ada yang mau ngiklan di Blog gue apa enggak.
Gue berubah dari Blogger yang menulis dengan tulus, menjadi Blogger yang penuh beban di kepala. Berubah menjadi blogger yang menulis apa yang ingin orang baca. Bukan menjadi blogger apa yang dia ingin tulis.
2008, tahun pertama kali gue menulis di Blog. Sosial media saat itu tidak se-ramai sekarang. Seinget gue sosmed yang rame-ramenya Cuma Friendster, Yahoo messenger, dan Blog.
Gue masih inget masa-masa itu. Masa-masa dimana orang masih mendebatkan enak pake wordpress karena praktis dan elegan atau pake blogspot karena dinamis dan bisa diatur flexibel. Masih segar di kepala gue, orang-orang mendebatkan enak pake templet html atau xml. Gue juga inget gimana jengkelnya gue ngeliat temen-temen Blogger di Bandung dan Jakarta bisa kopdar sesering itu, muka bahagia mereka di dalam foto yang mereka share di forum. Bikin gue iri. Gue juga pengen bisa ngumpul kayak mereka.
Semua hal itu, membuat gue kangen. Kenapa kangen? Karena semua hal itu, entah kenapa ga bisa gue dapetin di masa sekarang.
Blog yang sekarang, Cuma sekedar ngisi tugas sekolah. Blog cuma digunain sharing mp3 dan film bajakan. Blog cuma dipake sebagai media lomba biar menang hadiah. Forum-forum sepi.. Cuma sebagai tempat sharing updatean biar linknya nyebar kesemua orang dan tujuannya? Biar page rank googlenya naik.. sesederhana itu..
Yes.. semua hal punya masa emasnya sendiri-sendiri. Seperti friendster yang rame berganti hilang di replace facebook. Seperti plurk yang ditendang oleh Twitter, seperti YM yang di PING PING ama Blackberry Messenger.. tapi Blog. It can’t be replaced by anything.. mungkin dia bukan emas lagi. Mungkin dia hanya sebuah kuningan terbuang sekarang. Yang tersimpan rapi di peti-peti pemiliknya. Kadang masih ditengok.
Sementara pemiliknya menikmati emas-emas yang lain.
Tanggal 27 oktober semenjak tahun 2007 diperingati sebagai Hari Blogger nasional. Mungkin tidak dengan upacara besar hal ini dirayakan. Bagi gue, peka dan merayakan hal-hal kecil seperti log in kembali pake akun blogger. Posting lagi kayak dulu. Mencurahkan isi hati tanpa ada beban.
Tamparan keras bagi gue sendiri.
Gue harus balik lagi kayak dulu yang menulis di Blog apa yang gue pengen tulis, bukan terbeban dari apa yang orang pengen baca.
Source |
Seperti anak kecil yang makan es krim hanya karena dia suka. Bukan orang dewasa yang makan es krim, tapi takut es-nya meleleh kena baju atau takut gendut. Akhirnya es krim itu dia tinggalkan. Karena banyak ketakutan dalam kepalanya yang sebenarnya tak benar-benar ada.
Gue ngeBlog karena gue suka. :)
Blog nggak bakal hilang selama ada orang-orang kayak elo bang. nice post
BalasHapusKeep blogging juga kamu ya
Hapusmasa-masa hiatus-kelam-bingung-mau-nulis-apa-karena-kebanyakan-mikir itu untungnya dah dilewatin dy ;p *pengalaman pribadi, untung udah sadar*
BalasHapusbener kata lo, liat-liat ke belakang, enakan jaman dulu. para blogger saling sapa di blog, jejaring sosial muncul-lah dikit-dikit, tp tetep blog juaranya sebagai penghubung.
tp sekarang ga gitu, bawaannya jadi kangen temen2 blogger lama :(
Post ini curhatan hati gue banget mbak. Huhu banyak hal keren di 2008 yg udah ilang sekarang. Sama gue juga kangen mereka
HapusAnalogi yang bagus, Dy!
BalasHapusKeep posting!
Thanks do hehe
Hapussebagai pembaca setia blog ini, memang merasakan adanya perubahan yang nyata dari konten blog ini,,
BalasHapustp yang tak pernah berubah adalah saya tetap setia membaca blog ini ..
entah inikah yang namanya kebetulan ,, sudah lama saya nggak blogwalking di blog ini dan blog rekan2 lain2nya,, dan blogwalking kali ini bertepatan dengan hari blogger ..
Terima kasiiih ^^
HapusPengalaman yang keren :') keep blogging, just write what do you want to write! Selamat hari blogger nasional juga, ya!
BalasHapusHehe yip. Thanks
HapusPengalaman yang keren :') keep blogging, just write what do you want to write! Selamat hari blogger nasional juga, ya!
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusCek blog aku ya kak catatansantribodoh.blogspot.com saking bodohnya udah gak pernah di update
BalasHapusKeren ini. Selamat hari blogger, teman
BalasHapus