Apa benar kita sudah merdeka? dalam artian, apa benar kita udah enggak ada yang "menjajah"?
pertanyaan seperti ini selalu muncul di h-1 17an, ditwit oleh seorang selebtwit.. diRT oleh followernya.. betahun-tahun, hingga gue, yang merupakan follower dari followernya itu, membaca secara tidak sengaja twit tersebut, . diantara bias cahaya LCD hape yang menerpa wajah gue.. diantara dentang detik jam dinding dikamar tidur, pada tengah malam itu. gue merenung...
"apakah gue, dan jutaan orang Indonesia sekarang sudah benar-benar merdeka?"
pada suatu malam yang random, ketika gue berusaha memikirkan apalagi yang harus gue download dan gue buka untuk menghabiskan kuota tengah malam yang bergiga-giga ini, (iya promo provider emang edyan-edyan. beli 50 ribu dapet 1 giga di pagi hari, dan 11 giga di tengah malam. mau apa gue dengan 11 giga itu? skype-an ama Drakula?) gue secara tidak sengaja membuka channel youtube, dan menemukan video ini :
yang ga bisa kebuka bisa langsung klik Link ini : http://www.youtube.com/watch?v=mgk1MIHSnT4
video ini berdurasi mayan panjang, sekitar 42 menitan. tapi intinya. dalam video dokumenter ini, sudah sangat menjelaskan, bagaimana kita.. negara berkembang bernama Indonesia ini. masih di jajah oleh kantong-kantong uang perusahaan-perusahaan besar penghasil rokok.
mungkin isu-isu mengenai kesehatan udah enggak mempan lagi di benturin ke kepala para perokok. para perokok selalu berdalih.. "ahh yang kita makan semua ini juga enggak sehat kok, pestisida dimana-mana" "ahh merokok enggak merokok toh ya kita nenggak asap kendaraan, jadi sama aja" ampe para perokok ekstrimis yang berdalih "ahh merokok enggak merokok semua pasti akan mati.."
welah dalah..
menurut isi video ini, beberapa tahun terakhir perusahaan rokok sudah mulai melakukan ekspansi bisnis dengan berpindah haluan dari negara maju, yang semakin ketat peraturan rokoknya ke negara kere-kere macem Indonesia. karena apa? negara-negara kere-kere macem Indonesia, Afrika, India itu.. SANGAT LEMAH REGULASI DALAM PENANGANAN PECANDU ROKOKnya. liat sekitar aja deh. begitu mudahnya beli rokok di Indonesia. siapapun bisa. tinggal loncat ke warung terdekat. kasi seribuan, dapet rokok.
karena gue anak Akuntansi, mari kita bahas ini secara Akuntansi.
Rokok itu.. senjata jahat akuntansi
kok bisa Dy?
markibas, mari kita bahas.
1. ketagihan == LABA
yang pertama, Rokok itu mengandung zat adiktif yang bikin lo ketagihan. apa akibatnya? ketagihan akan membuat lo dengan tanpa sadar, karena dorongan yang kuat dalam diri, buat membeli, terus membeli, dan terus membeli, ngambur-ngamburin duit lu, untuk sesuatu yang sebenarnya sangat tidak berguna. semakin banyak lo mengonsumsi rokok, semakin tinggi tingkat laba mereka. semakin tinggi laba mereka, semakin besar Kas mereka, semakin besar Kas, kemampuan mereka untuk berinvestasi makin besar, mereka akan mengeluarkan produk baru terus yang variatif agar lo, makin kecanduan. makin lo kecanduan, lo bakal ketagihan.. udah ketagihan? balik lagi ke paragraf pertama.. gitu-gitu terus ampe kiamat.
mereka kibas-kibas duit beli lamborghini, lu? ohok-ohok keabisan duit nyungsep sakit jantung dalem rumah sakit.
2. Serangan iklan
yang kedua, setelah lu selesai baca postingan ini, lu keluar dari rumah lo deh, temukan umbul-umbul terdekat..? liat apa gambarnya? iklan rokok kan? liat poster event besar, musik kek, lomba kek, liat seponsor utamanya. rokok lagi kan? secara tidak sadar mereka udah masukin doktrin mereka bahwa merokok itu keche... merokok itu keren. lu nggak sadar. dari iklan-iklan yang menunjukan gambar kemachoan itu, gambar-gamber keren itu, dan artis-artis yang mereka undang sebagai icon iklan mereka. secara bertubi-tubi masuk kekepala lo, bahkan yang enggak merokok sekalipun. tujuannya? balik ke nomor 1, biar lu beli rokok dan lu ketagihan. mereka memanfaatkan celah regulasi iklan di Indonesia yang lemah untuk terus menjaring elo-elo, para anak muda. dirusak, biar mereka dapet laba sebesar-besarnya. lu mau mati sakit paru-paru kek, lu mau mati jantungan kek. mereka kagak peduli.
3. Sheild !!
kejahatan akuntansi yang ini (dan menurut gue sangat amat deh.. duh bingung gue istilahnya apaan) adalah dengan menggunakan pekerja mereka sebagai pelindung usaha mereka, dan event yang mereka sponsori sebagai perisai perusahaan mereka. perusahaan besar-besar itu dengan sengaja memperkerjakan orang-orang sini untuk memproduksi secara manual, akibatnya, mereka harus menggunakan banyaaaaaak sekali manusia untuk nyusunin rokok satu-satu dalam satu pack. mereka ga papa ngeluarin duit besar buat menggaji ribuan orang itu.
tapi,, disitulah kekuatan mereka. ketika pemerintah mengeluarkan regulasi yang ketat mengenai rokok, perusahaan rokok ini akan berlindung pada pekerja mereka tersebut. dengan dalih "entar kalo regulasinya diperketat, ongkos kami jadi gede? kalo ongkos kami makin gede, duit dari mana gaji ribuan orang ini?" pekerja yang menggantungkan hidup pada perusahaan tentunya akan membela perusahaan, sementara itu pemerintah yang ga siap dengan pertanyaan "mau dikemanain ribuan orang ini?" cuma bisa bengong. karena emang sulit mencari solusinya.
perusahaan rokok juga tidak segan untuk mengeluarkan uang untuk mensponsori kegiatan besar, misalnya olah raga.. keuntungan mereka 2. pertama menjadi bagian promosi mereka untuk rokok, dua, sebagai tameng lain untuk melindungi perusahaan mereka. banyak event besar yang menggantungkan hidup pada kantong-kantong uang perusahaan rokok. sehingga ketika pemerintah akan membuat regulasi yang lebih ketat. perusahaan rokok ini akan berdalih "welah dalah pak pemerintah? entar yang ngidupin event-event besar kayak bola... bulu tangkis.. entar siapa? duit sampean? emang ada?".. pemerintah bengong lagi...
*****
nah, itu, mungkin kalo ditanya ama temen-temen, "Dy kenapa elo enggak merokok" mungkin postingan ini udah bisa menjawab pertanyaan itu. sebenarnya cara paling simpel untuk memerdekakan diri dari gurita kejahatan akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan rokok adalah dengan berhenti merokok secara masal dan serempak dalam waktu beberapa tahun, dengan begitu entar perusahaan rokoknya mati-mati sendiri. tapi kayaknya mustahil deh. cengkraman "penjajahan" ini terasa sangat kuat, mungkin 350 tahun saja enggak cukup untuk bisa lepas.
namanya juga manusia, enggak ada manusia yang bisa dipaksa untuk berubah, satu-satunya yang bisa merubah adalah dirinya sendiri.
merokok itu adalah pilihan hidup, lo memilih merokok ya silahkan... itu pilihan lu.. gue bahkan di kosan nyediain satu asbak buat temen-temen gue yang ke kos buat merokok.. gue enggak merokok itu juga pilihan hidup gue.
you know guys.. rasanya merdeka dari rokok itu? duit gue enggak habis sia-sia cuma buat ngasi pendapatan yang besar buat Philip Morris dan temen2nya.. gue bisa bernapas tanpa ada asap roko aktif diparu-paru gue.. gue bebas.. gue enggak merokok. dan itu pilihan gue.
untuk merdeka seutuhnya, lu ga perlu angkat bambu runcing.. cukup ambil rokok lu.. siram dengan air, buang ke sampah. jangan biarkan gurita perusahaan rokok itu makin mencengkrang negri kita ini, jangan sumbangin duit lu buat Philip morris ganti mobil lagi sedangkan elo... diporotin.
ikut gue yuk? ikut merdeka.. merdeka dari Rokok :)
gue blom merdeka dari para perokok. para perokok aktif yang seenaknya jidat buang asap kemana-mana..
BalasHapusyassalam -.-
Azeg banget closing statement-nya. :') tapi aku belum sepenuhnya merdeka dari asap-asap mereka kak...
BalasHapus